Dancow Luncurkan Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia
A
A
A
JAKARTA - "Gerakan 1 Juta Iya Boleh" yang diprakarsai Dancow Advanced Excelnutri+ berhasil mengumpulkan lebih dari 1 Juta Iya Boleh dari orang tua di seluruh Indonesia dalam kurun waktu dua bulan sejak diluncurkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada semakin banyak orang tua yang memahami pentingnya dukungan terhadap eksplorasi dan sosialisasi si kecil agar dapat tumbuh berkembang menjadi anak unggul Indonesia.
"Melanjutkan Gerakan 1 Juta Iya Boleh yang diluncurkan Februari 2019 lalu, Dancow Advanced Excelnutri+ meluncurkan modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia," kata Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+, Lydia Sahertian.
Modul ini tersedia dan dapat diakses serta diunduh gratis melalui laman Dancow Parenting Center, sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi orang tua di seluruh Indonesia dan memberi dampak positif bagi sebanyak mungkin anak Indonesia. Dengan Modul ini diharapkan para orang tua Indonesia dapat terus mendorong si kecil berkembang menjadi anak unggul Indonesia dengan lima karakteristik kunci, yaitu Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli dan Berbakat Pemimpin.
"Panduan pengasuhan ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam memenuhi hak-hak anak, terutama hak atas kesehatan dasar dan kesejahteraan. Orang tua perlu memiliki pemahaman yang cukup tentang tahapan tumbuh kembang anak serta bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi dan stimulasi di setiap tahapan, agar hak anak untuk tumbuh kembang dengan optimal dapat terpenuhi," tutur pakar tumbuh kembang anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.
Modul ini juga diharapkan untuk turut berperan dalam mempersiapkan generasi emas 2045. Diperkirakan dalam periode 2020-2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun), sehingga pada 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar dunia.
"Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila generasi muda dalam usia produktif saat itu tidak memiliki kecakapan dan karakteristik yang unggul. Menjadi tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan anak-anak dengan berbagai kecakapan yang sesuai dengan perkembangan zaman, juga membekali mereka dengan karakter yang kuat agar dapat membawa Indonesia semakin maju," tambah psikolog, Ratih Ibrahim.
Pakar nutrisi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc mengatakan bahwa ketika anak bereksplorasi, ada banyak tantangan penyakit yang mungkin bisa mengganggu, seperti infeksi saluran pernafasan dan diare. Hasil riset menunjukkan 41,9 persen anak Indonesia masih sering terkena infeksi saluran pernafasan dan 12,2 persen anak masih sering terkena diare.Oleh karena itu, anak harus mendapatkan nutrisi dan perlindungan yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan probiotik seperti lactobacillus rhamnosus yang telah teruji klinis dapat membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran cerna, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
"Kami berharap modul ini dapat membantu para orang tua dalam mengasuh si kecil, memenuhi asupan nutrisinya, memberikan teladan perilaku yang positif dan semakin sering mengatakan Iya Boleh untuk mendukung eskplorasi dan keingintahuan si kecil yang akan membuatnya terus belajar dan tumbuh berkembang menjadi Anak Unggul Indonesia," tutup Lydia.
"Melanjutkan Gerakan 1 Juta Iya Boleh yang diluncurkan Februari 2019 lalu, Dancow Advanced Excelnutri+ meluncurkan modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia," kata Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+, Lydia Sahertian.
Modul ini tersedia dan dapat diakses serta diunduh gratis melalui laman Dancow Parenting Center, sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi orang tua di seluruh Indonesia dan memberi dampak positif bagi sebanyak mungkin anak Indonesia. Dengan Modul ini diharapkan para orang tua Indonesia dapat terus mendorong si kecil berkembang menjadi anak unggul Indonesia dengan lima karakteristik kunci, yaitu Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli dan Berbakat Pemimpin.
"Panduan pengasuhan ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam memenuhi hak-hak anak, terutama hak atas kesehatan dasar dan kesejahteraan. Orang tua perlu memiliki pemahaman yang cukup tentang tahapan tumbuh kembang anak serta bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi dan stimulasi di setiap tahapan, agar hak anak untuk tumbuh kembang dengan optimal dapat terpenuhi," tutur pakar tumbuh kembang anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.
Modul ini juga diharapkan untuk turut berperan dalam mempersiapkan generasi emas 2045. Diperkirakan dalam periode 2020-2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun), sehingga pada 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar dunia.
"Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila generasi muda dalam usia produktif saat itu tidak memiliki kecakapan dan karakteristik yang unggul. Menjadi tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan anak-anak dengan berbagai kecakapan yang sesuai dengan perkembangan zaman, juga membekali mereka dengan karakter yang kuat agar dapat membawa Indonesia semakin maju," tambah psikolog, Ratih Ibrahim.
Pakar nutrisi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc mengatakan bahwa ketika anak bereksplorasi, ada banyak tantangan penyakit yang mungkin bisa mengganggu, seperti infeksi saluran pernafasan dan diare. Hasil riset menunjukkan 41,9 persen anak Indonesia masih sering terkena infeksi saluran pernafasan dan 12,2 persen anak masih sering terkena diare.Oleh karena itu, anak harus mendapatkan nutrisi dan perlindungan yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan probiotik seperti lactobacillus rhamnosus yang telah teruji klinis dapat membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran cerna, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
"Kami berharap modul ini dapat membantu para orang tua dalam mengasuh si kecil, memenuhi asupan nutrisinya, memberikan teladan perilaku yang positif dan semakin sering mengatakan Iya Boleh untuk mendukung eskplorasi dan keingintahuan si kecil yang akan membuatnya terus belajar dan tumbuh berkembang menjadi Anak Unggul Indonesia," tutup Lydia.
(nug)